Sumber protein :
Yang diketahui dan dikomsumsi banyak orang selama ini adalah sumber protein hewani yaitu daging, ikan, ayam, telur dan susu. Protein yang berasal dari hewan ini memiliki semua asam amino esensial, hingga disebut protein lengkap. Sumber protein lainnya adalah padi-padian, biji-bijian,dan kacang-kacangan. Namun sumber protein jenis ini yang disebut protein nabati atau protein tidak lengkap, senantiasa mempunyai kekurangan satu atau lebih asam amino esensial. Sebab itu cara mengkonsumsinya harus dikombinasikan agar saling melengkapi. Perbedaan kelengkapan itu mengakibatkan ia hanya mampu memelihara jaringan tubuh, sedangkan protein hewani mampu memelihara jaringan tubuh dan menjamin pertumbuhannya. Agar asam aminonya layak disebut sebagai protein lengkap, protein nabati bisa dikomsumsi dengan sesamanya. Misalnya padi-padian (kaya dengan methionin) dengan biji-bijian (kaya dengan lisin dan triptofan). Dalam hal ini terdapat pada nasi dengan tahu atau perkedel jagung. Namun toh protein hewani tetap penting bagi tubuh dan tak dapat digantikan seratus persen oleh protein nabati. Jika dianggap terlalu mahal, cukup mengkonsumsi sehari sekali, misalnya ikan dan telur. Kelebihan protein tidak baik, karena dapat mengganggu metabolisme protein yang berada di hati. Ginjal pun akan terganggu tugasnya, karena bertugas membuang hasil metabolisme protein yang tidak terpakai. Kekurangan protein akan membuat Anda mudah merasa lelah, tekanan darah turun, dan daya tahan terhadap infeksi menurun. Pada anak-anak, selain mudah terserang penyakit kwasiorkor, juga pertumbuhan dan tingkat kecerdasannya akan terganggu( Ahreus,1970 ).
Protein merupakan molekulmakro yang mengandung nitrogen dengan bobot molekul berkisar antara 5.000 hingga 1.000.000 lebih. Protein merupakan suatu unsure selular utama, meliputi kira – kira 50% berat kering dari sel. Fungsi [rotein berkisar dari katalik, dalam hal enzim, hingga toksik dalam hal racun bakteri dan ular (Page,1985).
Protein merupakan polimer yang terdiri dari satuan asam amino yang terikat secara kovalen. Hubungan kovalen dasarnya adalah suatu ikatan amida, sederhana yang terbentuk oleh kondensasi gugus amino dari suatu asam amino dengan gugus asam karboksilat dari yang lain. Ikatan amida ini diber nama khusus : ikatan peptide (Page,1985).
Struktur susunan molekul protein :
- Protein Fibriler / skleroprotein : protein yang berbentukl serabut, tidak larut dalam pelarut “encer , baik garam, asam, basa ataupun alkohol. Susunan molekulnya terdiri dari Rantai molekul yang panjang, sejajar Rantai utama , tidak membentuk kristal dan bila rantai ditarik memanjang dapat kembali seperti keadaan semula. Contoh : kolagen pada tulang rawan
- Protein globular : protein yang berbentuk bola ( sferoprotein ), banyak terdapat dibahan pangan ( susu, telur, dan daging ). Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, juga lebih mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam, pelarut asam dan basa.
Sifat-sifat protein yang penting :
- Ionisasi : apabila larut dalam air akan membentuk ion ( + dan - )
- Denaturasi : perubahan konformasi serta posisi protein sehingga aktivitasnya berkurang atau kemampuannya menunjang aktivitas organ tertentu dalam tubuh hilang → tubuh mengalami keracunan.
- Viskositas : tahanan yang timbul adanya gesekan antara molekul didalam zat cair yang mengalir.
- Kristalisasi : proses yang sering dilakukan dengan jalan penambahan garam amonium sulfat atau NaCl pada larutan dengan pengaturan pH pada titik isolistriknya.
- Sistim Koloid : sistem yang heterogen terdiri atas dua fase yaitu partikel kecil yang terdispersi dari medium atau pelarutnya ( Poedjiadi ,1994).
Fungsi protein :
- Sebagai katalis reaksi enzimatis, yaitu reaksi-raksi kimia yang terjadi dalam sisitim biologi. Contoh : pepsin, isomerase, β – galaktosidase
- Sebagai sarana transportasi, sejumlah protein spesifik berperan sebagai proses transport ion dan molekul-molekul kecil. Contoh : hemoglobin
- Sebagai koordinasi dalam pergerakan, yaitu sebagai pembantu sel dalam berkontraksi. Contoh : aktin dan miosin, tubulin dan protofilamen
- Sebagai pendukung mekanik / kerangka : sebagai pertahanan kekuatan kulit dan tulang. Contoh : kolagen, keratin, fibroin.
- Sebagai sistim kekebalan atau perlindungan yaitu pertahanan sel dalam serangan benda asing, contoh : Imuniglobin atau antibodi
- Penghasil dan penerus rangsangan sistim saraf . Contoh : rhodopsin
Sebagai kontrol pertumbuhan dan diferensiasi. Contoh : protein hormon
(Page,1985)
Protein konjugasi : protein yang mengandung senyawa lain non protein.
Protein sederhana : protein yang tidak mengandung senyawa non protein.
Mutu protein :
- Mutu tinggi yaitu protein yang mampu menyediakan asam amino esensial dalam suatu perbandingan yang menyamai kebutuhan manusia
- Mutu rendah yaitu protein yang kekurangan satu atau lebih asam amino esensial
( winarmo,1992 )
tau tentang pigmen reaksi ga ?
BalasHapusMaksih gan tugas gue udah kelar,,
BalasHapusthread nya bagus,,+ blognya keren ! '_'.